Cara Analisis Kondisi Sekolah/Madrasah
Postingan ini merupakan kelanjutan dari Petunjuk teknis penggunaan Aplikasi Tools EDS/M-RKS/M-RKT-RKAS/M tentang Analisis kondisi Sekolah/Madrasah. Nah untuk mempermudah anda, maka kami bagikan kelanjutannya sehingga lebih lengkap info yang bisa anda pelajari disini. Selanjutnya silahkan pelajari lebih lanjut tentang Cara Analisis Kondisi Sekolah/Madrasah melalui langkah-langkah dibawah
Jangan lupa download juga Aplikasi EDS/M-RKS/M-RKT-RKAS/M Untuk SD dan SMP
Sahabat guru-id, Analisis kondisi Sekolah/Madrasah merupakan penjabaran dari Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah, yang terintegrasi dengan indikator capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), indikator capaian Standar Nasional Pendidikan (SNP), dan Instrumen Akreditasi. Tools EDS/M-RKS/M-RKT-RKAS/M pada sheet ‘Analisis Profil”, meliputi 8 Standar Nasional Pendidikan (bertanda angka romawi) yang menjadi dasar penyusunan profil Sekolah/Madrasah, 26 komponen EDS/M (2 digit angka), 62 indikator EDS/M (tiga digit angka), dan 266 indikator capaian/indikator esensi (kunci) yang harus dicapai oleh setiap Sekolah/Madrasah. Langkah atau tahapan yang harus dilakukan oleh Sekolah/Madrasah untuk melakukan analisis kondisi Sekolah/Madrasah pada sheet tabel profil, adalah:
1. Membaca, mencermati dan memahami setiap indikator capaian (kunci) pada setiap indikator EDS/M, dengan cara:
- Cermatilah, apakah Sekolah/Madrasah telah memenuhi (memiliki/melaksanakan/mencapai) indikator kunci tersebut.
- Cermatilah bukti fisik yang diuraikan pada kolom bukti fisik, pilih bukti fisik yang sudah dimiliki oleh sekolah/madrasah dan bukti fisik yang belum ada, kemudian input/ketik pada kolom yang sesuai.
- Jika bukti fisik substansi/esensi yang menjadi pemenuhan indikator kunci dianggap telah memenuhi/tersedia di sekolah/madrasah, ketikkan angka 1 pada kolom F. Perhatikan gambar di bawah ini :
- Gambar di atas menunjukkan bahwa bukti fisik esensinya dari indikator kunci adalah “SK dan uraian tugas tim pengembang kurikulum”, dan secara otomatis akan menjadi kekuatan Sekolah/Madrasah terkait dengan pemenuhan indikator kunci pada Standar Nasional Pendidikan.
- CATATAN:
Indikator Esensi/Kunci menjadi KEKUATAN, jika Sekolah/Madrasah/Madrasah TELAH melaksanakan/memiliki/mencapai keseluruhan (tidak sebagian) dengan disertai tersedianya bukti fisik substansi yang cukup/lengkap
2. Jika bukti fisik diasumsikan belum memenuhi (tidak ada) pencapaian indikator kunci, langkah selanjutnya yaitu ketikkan angka 2 pada kolom F, maka secara otomatis akan menjadi kelemahan dan rekomendasi yang akan menjadi basis data penyusunan program dan kegiatan di Sekolah/Madrasah. Perhatikan gambar di bawah ini:
Gambar di atas merupakan asumsi indikator kunci yang belum memenuhi SNP.
Indikator Esensi/Kunci menjadi KELEMAHAN, jika Sekolah / Madrasah / Madrasah BELUM melaksanakan/memiliki/mencapai keseluruhan (bukan sebagian), atau TELAH melaksanakan/memiliki/mencapai tetapi belum disertai tersedianya bukti fisik yang substansi.
3. Jika indikator kunci telah terpenuhi dan bukti fisik pemenuhan telah terpenuhi/dimiliki/dilaksanakan tetapi menjadi program dan kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun, maka langkah selanjutnya yaitu ketikkan angka 3 pada kolom F, maka secara otomatis akan menjadi kekuatan dan rekomendasi yang akan menjadi basis data penyusunan program dan kegiatan di Sekolah/Madrasah. Perhatikan gambar di bawah ini:
CATATAN:
Indikator Esensi/Kunci menjadi KEKUATAN dan menjadi REKOMENDASI
jika Indikator Esensi/Kunci manjadi program dan kegiatan yang rutin dilakukan
setiap tahun oleh sekolah/madrasah.
Beberapa dasar dalam menentukan Prioritas Rekomendasi, yaitu:
- Dapat dilaksanakan selama 4 tahun ke depan
- Disesuaikan dengan ketersediaan Sumber Dana
- Disesuaikan dengan kemampuan sumber daya
- Merupakan indikator yang berkaitan dengan pemenuhan indikator SPM dan akreditasi
- Merupakan indikator yang berkaitan dengan kegiatan rutin yang harus dilakukan oleh sekolah
Sesuai dengan ketentuan di atas, ada beberapa cara untuk merumuskan Prioritas Rekomendasi pada tools EDS/M-RKS/M-RKT-RKAS/M, sebagai berikut:
- Jika suatu indikator kunci menjadi kelemahan secara otomatis akan menjadi rekomendasi, maka lakukan analisis terhadap rumusan di setiap rekomendasi. Apakah suatu rekomendasi akan menjadi Prioritas Rekomendasi atau tidak, dengan kata lain, tidak semua rekomendasi akan menjadi Prioritas Rekomendasi. Jika suatu rekomendasi akan ditetapkan menjadi Prioritas Rekomendasi, maka letakkan kursor pada cell kolom prioritas rekomendasi sejajar dengan Indikator Esensi/Kunci yang akan ditentukan prioritas rekomendasinya, kemudian klik tombol “COPY DAN GABUNG KE PETUNJUK PENGGUNAAN TOOLS EDS/M-RKS/M-RKT-RKAS/M REKOMENDASI PRIORITAS” yang letaknya di atas kolom Prioritas Rekomendasi.
- Contoh: Indikator Pemenuhan SPM 17, yaitu “Sekolah kami memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 judul buku referensi”.
- Bukti fisik yang belum ada di sekolah merupakan kesenjangan (gap) yang harus dipenuhi oleh sekolah, maka langkah selanjutnya yaitu merubah rumusan kalimat prioritas rekomendasi untuk disesuaikan dengan kesenjangan pemenuhan buku pengayaan dan referensi.
- Perhatikan perubahan rumusan kalimat prioritas rekomendasi pada gambar di bawah ini
Beberapa ketentuan dalam menentukan Prioritas Rekomendasi di atas, menunjukkan bahwa tidak semua rekomendasi menjadi Prioritas Rekomendasi. Satu indikator EDS/M (dengan kode 3 digit dan berwarna kuning) dimungkinkan terdapat 1 atau 2 Prioritas Rekomendasi meskipun terdapat 10-20 indikator kunci pemenuhan SNP/SPM. Bahkan masih dimungkinkan tidak ada rekomendasi yang terpilih menjadi prioritas rekomendasi, jika kondisi Sekolah/Madrasah tidak memungkinkan untuk memenuhinya.
DOWNLOAD PETUNJUK PENGGUNAAN TOOLS EDS/M-RKS/M-RKT-RKAS/M - DISINIItulah pembahasan Cara Analisis Kondisi Sekolah/Madrasah pada aplikasi EDS/M-RKS/M-RKT-RKAS/M. Semoga bermanfaat, beriktunya bisa membutuhkan silahkan download contoh rencana Kerja sekolah SD dan SMP Tahun 2016