Materi Pendidikan Anti korupsi Untuk SD SMP SMA
Halo sahabat guru ??? Kali ini guru-id akan berbagi artikel tentang Pendidikan anti korupsi. Beberapa materi penting Pada postingan ini akan membahas tentang :
A. PENDIDIKAN ANTIKORUPSIB. ASPEK PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
C. LANGKAH IN-SER-SI
D. CONTOH RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
E. PENILAIAN HASIL BELAJAR, MONITORING
DAN EVALUASI PROGRAM
F. PETA KOMPETENSI PPKN TERKAIT
PENDIDIKAN ANTIKORUPSI
G. CONTOH FORMAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
H. ALTERNATIF BAHAN AJAR TERBITAN KPK
A. Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan antikorupsi adalah proses untuk menguatkan sikap an- tikorupsi dalam diri peserta didik sedini mungkin. Untuk itu diperlu- kan aksi guru yang benar-benar berangkat dari keinginan untuk mem- bangun peradaban baru yang lebih baik dan bebas korupsi. Aksi yang diperlukan dari guru sebagai berikut:
1. SIAPKAN DIRIGuru adalah lokomotif perbaikan. Siapkan diri untuk membuat generasi mendatang jauh lebih baik. Jadilah teladan bagi peserta didik, beri contoh, dan tampilkan semangat yang kuat.
2. RENCANAKANBuat perencanaan yang rinci sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik serta menggunakan sumber dan bahan ajar yang tersedia di alam dan lingkungan sekitarnya. Jadikan pembelajaran yang menyenangkan dan efektif.
Langkah penguatan perilaku antikorupsi, merupakan siklus yang da- pat dimulai dari tiga aspek, yaitu; pengetahuan, keterampilan dan- sikap. Akan tetapi muara yang diharapkan dari pendidikan antikorupsi adalah sikap antikorupsi yang terbentuk pada setiap individu atas dasar pemahaman dan kesadaran yang kuat.
1. PengetahuanPeserta didik dikondisikan untuk mengetahui dan memahami tentang antikorupsi. Tahu dan paham bisa bersumber dari mendengar, melihat, membaca atau merasa.
a. Mendengar bisa dari guru, teman, tokoh, masyarakat, baik se- cara langsung atau melalui media;
b. Melihat bisa melihat secara langsung atau melalui media;
c. Membaca bisa dari buku, media lain, atau alam;
d. Merasa bisa dari pengalaman langsung atau tidak langsung.
2. KeterampilanSetelah tahu dan bisa, pembelajaran juga harus melangkah pada kemampuan peserta didik untuk bisa, mampu atau terampil mempraktekkan dan melakukan secara nyata. Pro- ses ini dapat dikondisikan melalui latihan yang terus menerus dan konsisten di sekolah dan di luar sekolah.
3. Sikap.Sikap terbentuk karena keterampilan yang terbiasa dan konsisten dilakukan di manapun, kapanpun, dan dalam suasana bagaimanapun. Sikap terbentuk melalui pembiasaan yang konsis- ten di sekolah dan di luar sekolah.
LANGKAH INSERSI
Wujud dari pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana, maka setiap tahapan proses pembelajaran merupakan langkah-lang- kah berkesinambungan dan konsisten untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Proses tersebut, dapat dilakukan melalui langkah insersi. Makna insersi di sini adalah melekatkan pendidikan antikorupsi dalam materi yang ada, khususnya di mata pelajaran PPKn. Jadi tidak menam- bah materi baru. Adapun tahapan insersi dilakukan dalam tiga tahap yakni inisiatif merancang, sertakan peserta didik, dan siapkan jejaring. Tiga langkah ini menjadi kendali untuk efektifnya proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
3 Langkah Insersi
1. Inisiatif Merancang.
Buatlah perencanaan yang matang atas inisiatif pendidik. Rancangan bisa dibuat sesuai kebutuhan, dengan format yang sesuai kebutuhan.
2. Sertakan Peserta Didik. Lakukan kegiatan belajar yang melibatkan semua indera peserta didik. Buat aktivitas yang menarik dan meny- enangkan.
3. Siapkan Jejaring. Jangan ber- henti dengan pembelajaran di kelas, luaskan ke sekolah, kelu- arga, dan masyarakat, dengan melibatkan semua pihak.
CONTOH RANCANGAN PEMBELAJARAN
Perilaku koruptif telah merasuki semua elemen bangsa. Padahal kita semua tahu bahwa korupsi adalah perilaku yang tidak bermoral. Se- buah ironi. Muara dari persoalan korupsi adalah hilangnya nilai-nilai antikorupsi yakni jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, se- derhana, berani, adil dari dalam diri individu. Ayo kita bangun kembali penguatan nilai-nilai antikorupsi dimulai dari sekolah. Kini saatnya mengembalikan sekolah sebagai lokomotif penguatan budaya antikorupsi untuk jangka panjang.
KOMPETENSI YANG HARUS DIKUASAI
PENGETAHUAN YANG DIBELAJARKAN
Aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari anak rumah;
Perilaku sesuai aturan dalam kehidupan sehari-hari di rumah;
Patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku di ru- mah;
KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
Berikut Contoh kegiatan pembelajaran yang dapat menjadi pengalaman belajar:
• Bercerita bergiliran tentang aturan yang berlaku di ru- mah;
• Mendongeng bergiliran tentang taat aturan;
• Memanfaatkan bahan referensi untuk menggali ide dan melihat contoh praktis, seperti buku-buku KPK: Pahami dulu Baru Lawan, MUM, Kisah Kasus di Sekolah, Ko- mik Pemburu Koruptor, Board Game Keranjang Bo- long/Sahabat Pemberani, Film Sahabat Pemberani, Si Kumbi.
PENGAMALAN DAN PEMBIASAAN DALAM KEHIDUPAN
Pembiasaan dan pengamalan dilakukan di kelas dan sekolah dengan membangun suasana pembiasaan, serta dikaitkan den- gan aktivitas di rumah dan lingkungan:
Kelas: Membiasakan menaati aturan yang berlaku. Aturan di- jalankan secara konsisten;
Sekolah: Membiasakan menaati aturan yang berlaku di sekolah. Aturan dijalankan secara konsisten. Mempraktekkan ekspresi terhadap ketidaknyaman “Ehm” di lingkungan Teman Bermain: Mengajak teman untuk menerapkan ekspresi terhadap ketidaknyaman “Ehm”;
Keluarga: Menyampaikan kegiatan pembiasaan melalui ek- spresi terhadap ketidaknyaman “Ehm”, dan mengajak kelu- arga melakukan hal yang sama.
Masyarakat: Menyampaikan ekspresi terhadap ketidakny- aman “Ehm”, dan mendorong untuk melakukan hal yang sama.
Selengkapnya download materi pendidikan MOdel/Modul Pembelajaran anti korupsi pembelajaran abad 21 format pdf melalui tautan ini, UNDUH FILE.