Rangkuman Materi Sejarah indonesia Semester 2 Kurikulum Merdeka kelas 10 plus modul ajar
Bismillah, apa kabar bapak/ibu guru Sejarah indonesia kelas sepuluh yang kami banggakan. Semoga anda senantiasa dalam keadaan sehat walafiat. Baiklah menjelang pembelajaran ganjil dan genap bulan januari tahun 2022/2023, pada kesempatan baik ini ini guru-id berbagi rangkuman materi pelajaran Sejarah indonesia kelas X SMA/SMK tema 1 pada mapel IPS kurikulum merdeka. nah pada kesempatan ini guru-id akan berbagi materi. Manusia, Ruang, dan Waktu, selanjutnya Bagi teman-teman guru yang membutuhkan referensi silahkan simak portingan ini hingga akhir.
Materi geografi kelas 10 Kurikulum merdeka Semester 2
Sobat guru ips jenjang SMA/SMK, sebelum menuju ringkasan materi berikut guru-id bagikan dulu materi dan tujuan pembelajaran (TP) semester 2 sebagai pengingat.
• Pengantar ilmu sejarahTUJUAN PEMBELAJARAN
• Mengetahui beberapa konsep tentang ilmu sejarah dan manfaat belajar ilmu sejarah.
• Menjelaskan tentang sejumlah konsep ilmu sejarah, dapat menguraikan tentang berbagai peristiwa bersejarah, serta pengaruhnya bagi kehidupan masyarakat.
• Menggunakan konsep yang dipelajari sebagai salah satu cara untuk melakukan pengamatan dan mengidentifikasi berbagai peristiwa bersejarah.
• Menganalisis berbagai fenomena sejarah dalam kehidupan sehari-hari dari konsep dan teori yang telah dipelajari.
• Mengevaluasi berbagai sumber sejarah.
• Membuat laporan tugas.
• Menunjukkan sikap dan pandangan yang mencintai bangsa Indonesia, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Kajian ilmu sejarah bukanlah mitos melainkan peristiwa nyata yang terjadi pada masa lampau. Sebagai ilmu, ilmu sejarah menggunakan penelitian ilmiah untuk menyingkap suatu kajian sejarah. Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengungkap, menginvestigasi, dan menganalisis suatu fenomena atau kejadian dengan prosedur ilmiah. Ketika melakukan penelitian sejarah, kalian mirip dengan seorang detektif yang berusaha mengumpulkan informasi sebanyak mungkin, menggunakan berbagai macam sumber untuk memperoleh data, dan selanjutnya mengolah dan menganalisis data untuk disampaikan menjadi laporan penelitian.
Penelitian sejarah menurut Louis Gottschalk (dikutip dari Saidah, 2011) menerapkan empat kegiatan pokok sebagai cara melakukan penelitian dan penulisan sejarah. Keempat kegiatan tersebut adalah 1) Mengumpul- kan berbagai informasi tertulis dan lisan yang relevan; 2) Membuang in- formasi yang tidak jelas dan keasliannya masih diragukan; 3) Mengambil kesimpulan dari bukti dan sumber sejarah yang tepercaya; dan 4) me- rangkai semua bukti dan sumber menjadi laporan.
1. Sumber Sejarah PrimerSumber sejarah primer adalah data utama yang diperoleh langsung dari subyek dan objek penelitian. Dalam penelitian sejarah, sumber sejarah primer adalah arsip. Menurut Lohanda (2011), arsip merupakan sumber utama dikarenakan keberadaan arsip yang tercipta pada waktu yang bersamaan ketika suatu peristiwa bersejarah terjadi. Arsip sebagai bukti untuk menginformasikan suatu peristiwa. Apabila kalian tertarik melakukan penelitian sejarah, kalian dapat mengakses arsip yang dibutuhkan, salah satunya di Lembaga Arsip Nasional RI (kalian dapat membuka melalui situs web anri.go.id). Arsip dapat berupa foto, video, film, undang-undang, peraturan, catatan kedinasan, surat-menyurat, notulensi rapat, peta, laporan, surat keputusan, surat kabar, undangan, surat perjanjian, poster dan lain-lain yang sezaman dengan peristiwa. Selain arsip, sumber sejarah primer lainnya adalah fosil, artefak dan hasil wawancara dengan pelaku atau saksi sejarah
2. Sumber Sejarah SekunderSumber sejarah sekunder adalah data pendukung yang ditulis atau dibuat setelah kejadian selesai. Contoh dari sumber sekunder adalah hasil penelitian sejarawan, laporan penelitian yang relevan, biografi, surat- menyurat dan surat kabar yang tidak sezaman dengan peristiwa, serta masih banyak lagi.
Berdasarkan bentuknya, terdapat tiga bentuk sumber sejarah, yaitu sumber tertulis, sumber benda, dan sumber lisan. Contoh dari sumber tertulis adalah prasasti, kronik (catatan perjalanan traveler), babad, hikayat, surat-surat, laporan-laporan, naskah, buku, surat kabar dan majalah. Contoh dari sumber lisan adalah tradisi lisan (cerita yang diwariskan antargenerasi secara lisan). Misalnya petuah dan cerita rakyat. Contoh dari sumber benda adalah foto, video, bangunan (contohnya rumah, candi, kantor dan lain-lain), peralatan hidup (contohnya tembikar, guci, meja kursi, buku mesin ketik, dan lain-lain).
Penulisan Sejarah (Historiografi)
Tahapan selanjutnya setelah penelitian sejarah adalah melakukan penulisan sejarah atau yang dikenal sebagai historiografi. Pada tahap ini sejarawan menyusun hasil interpretasi berbagai fakta sejarah. Bentuk dari historiografi berupa publikasi, laporan penelitian sejarah. Hasil historiografi perlu dipublikasikan dan diketahui oleh berbagai kalangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Lohanda (2011) kesuksesan seorang sejarawan diukur dari historiografinya. Historiografi menunjukkan salah satu bentuk komitmen keseriusan dalam belajar ilmu sejarah.
Historiografi sejarah Indonesia yang ditulis oleh para sejarawan baik dari Indonesia maupun luar Indonesia pada umumnya dikelompokan dalam tiga jenis yaitu:
• Historiografi tradisional yaitu tulisan sejarah dari masa Kerajaan Hindu- Buddha, masuknya Islam di Indonesia, dan Kerajaan-Kerajaan Islam. Ciri khas dari historiografi tradisional adalah berpusat pada istana, raja, dan bangsawan karena banyak menuliskan sejarah yang berkaitan dengan kekuasaan dan penguasa; Berpusat pada kedaerahan karena banyak menuliskan sejarah suatu daerah tertentu; dan Religiosentris yaitu berpusat pada hal yang berkaitan dengan agama, kepercayaan dan hal yang dianggap sakral.
• Historiografi kolonial yaitu tulisan sejarah dari masa kolonial. Ciri khas dari historiografi kolonial yaitu Eropa sentris yang memusatkan pada tulisan sejarah tentang berbagai bangsa Eropa yang pernah singgah dan bahkan berkuasa di Nusantara. Karena ditulis oleh sejarawan dan ilmuwan Eropa, pandangannya cenderung berangkat dari kacamata bangsa Eropa. Sebagai contoh karya Thomas Stamford Rafles The History of Java yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1817. Ada pula Belanda-sentris yaitu tulisan sejarah yang dibuat oleh sejarawan dan ilmuwan Belanda yang kuat dengan pandangan bangsa Belanda. Sebagai contoh De Atjeher (1893) karya Christiaan Snouck Hurgronje dan Geschiedenis van Nederlandsch Indie karya F.W Stapel yang terbit pada tahun 1939. Sumber sejarah historiografinya adalah arsip-arsip dari pemerintah Hindia Belanda.
• Historiografi modern, menurut Sartono Kartodirjo adalah penulisan sejarah yang menempatkan rakyat Indonesia sebagai pelaku sejarah dari sejarahnya sendiri dengan menerapkan studi kritis. Ciri khas dari historiografi modern adalah Indonesia-sentris. Karya dari Sartono Kartodirjo Pemberontakan Petani di Banten Tahun 1888 merupakan salah satu contohnya. Ciri lain dari historiografi modern adalah membangun nasionalisme. Seperti yang dikemukakan oleh M. Yamin, penulisan sejarah bertujuan untuk membangun kecintaan, rasa bangga dan membangun identitas suatu bangsa. Bung Karno menyatakan Jas Merah yaitu “Djangan Sekali-kali Meninggalkan Sedjarah!”. Semboyan ini bertujuan untuk membangun nasionalisme agar kita selalu belajar sejarah sehingga kita dapat memahami berbagai kejadian lebih baik. Kekhasan lain dari historiografi modern adalah tidak hanya berpusat pada tokoh-tokoh besar tetapi juga menampilkan peran rakyat. Contoh ini dapat kalian temukan dari banyak historiografi sejarawan Indonesia, misalnya peran perempuan dalam sejarah pergerakan nasionalisme, peran petani, buruh dan masih banyak lagi.
Tugas:• Berdasarkan materi tentang jenis historiografi Indonesia, temukan perbedaan dan persamaan dari ketiga historiografi tersebut!
• Tuliskan pendapat dan alasan kalian, historiografi mana yang lebih baik?
1. Menghindari Bias sejarahbias sejarah adalah kecenderungan unsur subjektifitas, baik dari individu maupun kelompok, dan unsur keterpihakan dalam historiografi sejarah. Bias sejarah dalam historiografi dilakukan dengan membuat narasi (cerita) yang tidak sesuai dengan fakta atau pun berdasarkan sumber sejarah yang masih diragukan kevalidannya. Bias sejarah kadang terjadi pada historiografi yang kontroversial. Untuk menghindari bias sejarah, hal yang mesti kalian lakukan adalah tidak menggunakan sumber tunggal dalam membaca atau belajar suatu historiografi. Gunakanlah dari berbagai sumber sejarah, berbagai historiografi, dan dari berbagai perspektif sehingga kalian dapat memahami dan melakukan analisis yang lebih baik dan objektif. Dari sini, dapatkah kalian temukan historiografi yang menurut kalian bias sejarah?
2. Bagaimana melakukan Penelitian dan Penulisan Sejarah?
Setelah kalian memahami tentang penelitian sejarah dan sumber sejarah, maka ketika kalian hendak melakukan penelitian sejarah, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan:
• Tentukan minat dan ketertarikan, serta topik sejarah apa yang hendak kalian teliti.
• Buatlah rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian yang hendak kalian teliti. Penelitian sejarah harus menanyakan secara lengkap mengenai 5 W (what/ apa, when/kapan, who/siapa, why/ mengapa, where/di mana) dan 1 H (how/bagaimana).
• Carilah dari berbagai sumber tentang hasil penelitian sebelumnya yang relevan untuk menambah pengetahuan serta kemungkinan informasi akan topik penelitian yang belum diteliti.
• Buatlah rencana penelitian yang terkait dengan cara mencari dan menentukan berbagai sumber sejarah, baik primer maupun sekunder.
• Buatlah daftar pertanyaan apabila akan melakukan wawancara dengan pelaku atau saksi sejarah serta buatlah daftar sumber sejarah yang hendak diinvestigasi.
• Lakukan penelitian kalian dengan menginvestigasi berbagai sumber sejarah. Apabila kalian membutuhkan sumber primer terkait dengan arsip, kalian dapat mengakses melalui website Lembaga Arsip Nasional RI yaitu anri.go.id.
• Setelah sumber sejarah terkumpul, lakukan kritik dan verifikasi terhadap keaslian sumber sejarah yang diperoleh.
• Analisislah sumber sejarah dengan menafsir dan memahami makna keterkaitan dari berbagai sumber sejarah apakah sebab-akibatnya atau pun korelasinya dari sumber sejarah yang telah diverifikasi,
• Tulislah historiografi sebagai laporan penelitian sejarah kalian.
• Presentasi dan diskusikan historiografi kalian agar mendapatkan masukan dari berbagai pihak sehingga semakin sempurna karya dan pengetahuan kalian.
LEBIH LENGKAP: